Tips Menulis Artikel Jurnal yang Berkualitas

Tips Menulis Artikel Jurnal yang Berkualitas

Menulis itu mesti mengasyikkan. Ada sebagian kunci Dalam menulis. Pertama adalah kecepatan responsif yang itu perlu latihan. Semakin banyak membaca, kami dapat trampil menulis. Juga ada yang disebut ketepatan: ini perlu metode.

“Keyword terakhir, Menulis juga perlu variasi. Jika Ingin variasi maka perlu perspektif dan teori,” Kata Daniel Susilo, sebagai pembicara workshop Penulisan Jurnal yang diadakan oleh Unit Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah FPSB UII pada 17 Desember 2021.

Workshop ini bertujuan menaikkan kualitas artikel yang masuk pada Jurnal Komunikasi UII. Seluruh penulis yang dinyatakan lolos step pertama diundang pada peluang ini untuk menaikkan kualitas naskahnya masing-masing.

“Menulis artikel jurnal ilmiah dengan kualitas yang bagus bukanlah perkara mudah. Ada sebagian faktor, di antaranya kurangnya waktu, bahan tulisan dikarenakan minimnya riset, dan kemungkinan juga dikarenakan tidak cukup pahamnya trick dalam menulis jurnal ilmiah,” kata Puji Rianto, Editor in Chief Jurnal Komunikasi UII sekaligus Kepala Unit Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah FPSB UII pada Jumat (17/12/2021).

Daniel, yang juga adalah Editor in Chief di Jurnal Studi Komunikasi terindeks SINTA 2, memberi sebagian trick penyiapan naskah. Yang utama dan kekeliruan banyak penulis jurnal adalah memindahkan hasil laporan penelitian begitu saja, mentah-mentah. “Celakanya, penulis itu memindah saja hasil laporan penelitian ke format jurnal. Harusnya ditulis ulang,” kata Daniel jasa artikel .

Strategi Penyiapan Naskah

Pertama, Pastikan abstrak terdiri berasal dari poin-poin penting seperti memuat tujuan (This article aims), metode (This research use qualitative methods), hasil (it finds that), dan pemikiran (This article reflects on). Kedua, abstrak memuat temuan-temuan penting yang tidak sertakan sitasi dan menyalin tempel kalimat berasal dari badan artikel.

Ketiga, sebaiknya penulis menulis judul dengan sederhana, singkat, atraktif, akurat, dan unik. “Kalau sanggup tidak lebih berasal dari 12 kata,” kata Daniel, yang lantas coba membuka konsultasi langsung dengan laksanakan permak judul pada dua naskah penulis Jurnal Komunikasi UII. Contohnya, Salah satu penulis punyai judul lebih berasal dari 12 kata: “Perbandingan pola pencarian informasi kebugaran berbasis risk perception attitude framework dalam masalah covid-19, belajar pada wilayah rural dan urban provinsi jawa timur.” Lalu oleh Daniel dianjurkan menjadi, “Komparasi Pencarian Informasi Kesehatan berbasis RPA pada penanganan COVID-19 di Jawa Timur,” ketik Daniel di chat box aplikasi zoom.

Sedangkan menurut Daniel, penulis mesti sebabkan tulisan yang menegaskan pada bagian pendahuluan. Pastikan pendahuluan memuat permasalahan, signifikansi kajian, peta keilmuan (state of the arts) dan kebaruan (novelty), dan sudut pandang permasalahan.

Daniel menyarankan, Jika artikel udah selesai dilakukan, baca ulang naskah anda. Saat membaca ulang, pastikan urutan udah ditulis dengan mengalir. Jika Anda menulis dalam Bahasa Inggris, serahkan saja pada jasa proofreader untuk mendukung Anda yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris. Dosen Komunikasi UMN ini lalu juga menghendaki para penulis sehingga mengikuti selingkung jurnal yang dapat dituju. Jangan lupa juga cek kesamaan pada aplikasi Turnitin.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *